a.
Lagu daerah Sulawesi Selatan
Ø Anak
Kukang
Anak Kukang
adalah lagu daerah yang menceritakan tentang seorang anak yang hidup sebatang
kara. Tanpa alasan yang jelas, ibu dari anak tersebut membuangnya.
Banyak yang
menduga bahwa anak tersebut dibuang karena masalah ekonomi yang melilit
keluarganya hingga akhirnya sang ibu lebih memilih membuangnya.
Inilah lagu anak kukang menggunakan bahasa Makassar :
Kukanga’
tunipela
Tunibuang
ritamparang
Kunianyukan
rije’ne
Narappung tau
maraeng
Ca’di ca’di
dudu in’ja
Nana pelakka
anrongku
Mantang mama
kale kale
Tu’guru’
je’ne matangku
Aule … sare
sarengna
Ikukang
sayang
Sare tea
takucini
Empo tena
mate’nena
Ø Anging
Mamiri
Anging Mamiri
adalah lagu yang diciptakan oleh Bora D.G.Irate. Anging Mamiri artinya adalah
angin yang bertiup dan membawa kesejukan serta pesan rindu yang hendak
disampaikan kepada orang tersayang.
Namun ada
juga yang menyebutkan bahwa lagu Anging Mamiri bermakna sebagai ajakan agar
memohon atau berharap hanya kepada Tuhan saja.
Sekalipun
Anda memiliki banyak keinginan, namun tetap Tuhanlah yang akan mengabulkan
permohonan tersebut dan pasti memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.
Berikut ini adalah lirik lagu dari anging mamiri:
Anging
mammiri ku pasang
Pitujui
tontonganna
Tusarroa takkaluppa (2X)
E..aule…
Namangngu’rangi
Tutenayya…tutenayya pa’risi’na
(2X)
Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku
E..aule…
Mangerang nakku
Nalo’lorang… nalo’lorang je’ne
mata
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
Ø Ati
Raja
Ati Raja juga menjadi salah satu lagu provinsi Sulawesi Selatan yang diciptakan oleh Hoe engDjie.Lagu ini memiliki makna yang sangat dalam mengenai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pecipta.Tak hanya itu, lagu ini juga sekaligus memberi penegasan bahwa Tuhan itu Esa atau satu.
Berikut ini lirik lagu Ati Raja :
Jailebang ni
rampe i bau
Ati Raja to
sunggua ri pau pau kodong
Raja le ala
ni ani puji ati ati raja
Ni a tom mo
ni calla dodu
Puna ni a to
sunggu bau
Ati Raja nata
ena
Raja le
allara panji sero ati ati raja
Kek ke kini
pela tomi
Laku apa mi
sunggu ta bau
Ati Raja nama
jai balla batu ta kodong
Raja le ala
puna kodia ati ati raja
Keleleang
mange mange bau
Mange mange
bau
Ø Pakarena
Pakarena berasal dari kata pa yang artinya pelaku dan karena yang berarti main atau pemain.Tak hanya itu, pakarena juga dapat diartikan sebagai laki-laki atau jika diartikan dimaknai secara luas pakarena memiliki makna laki-laki yang pintar memainkan berbagai macam permainan.
Berikut ini adalah lirik lagu Pakarena :
Ika teri tura
tea bau
Adat taman io
loa sayang
E aule
pakarenaya
Pakarenaya
labiriri pagaukang
Ika tebu tara
teang sayang
Punania
pagaukang sayang
E aule suku
Bajina
Suku Bajina
punania pakarena
Pura raba piu
rukang sayang
Baju Bodo
kaun lolo sayang
E aule suku
Bajina
Suku Bajina
punania ke anggada
b.
Alat musik tradisi Sulawesi Selatan
1. Jalapa
Jalappa (Jalapa) adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat ini berbentuk seperti Simbal yang terbuat dari logam kuningan. Tidak berlaku umum, alat musik ini dimainkan pada saat upacara adat tertentu. Nama alat musik tradisional Sulawesi Selatan mempunyai nama lain, yaitu dibeberapa daerah lebih dikenal dengan sebutan Kancing-Kancing karena bentuknya yang menyerupai Kancing berukuran besar.
Masyarakat setempat sering memainkan alat musik
Jalappa pada saat upacara adat tolak bala . Sebagian dari mereka menggunakannya
menjadi bagian dari peralatan dukun di beberapa daerah. Sebelum permainannya,
pada umumnya jika pada tarian daerah Sulawesi Tenggara dimulai, alat musik ini
terlebih dulu dibacakan mantra-mantra dengan diiringi alat musik lainnya.
2. Tolindo / Popondi
Selanjutnya
adalah alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang dimainkan dengan cara
dipetik. Memiliki bentuk unik, alat musik ini terbuat dari bahan kayu berbentuk
busur yang bertumpu pada tempurung kelapa utuh. Sedang pada bagian busur,
terdapat senar panjang yang akan menghasilkan suara bila dipetik. Mayoritas
masyarakat Bugis memeberi nama alat musik ini dengan sebutan Tolindo, sedangkan
masyarakat Makassar memberi nama alat musik ini dengan sebutan Popundi.
3. Gendang Bulo
Sama seperti
Gendang pada umumnya yang tidak memiliki membran. Dimana alat musik klasik ini
akan mengeluarkan suara bila ditepuk atau dipukul bagian kulitnya menggunakan
telapak tangan. Bagi masyarakat Bugis, alat musik ini disebut dengan nama
Idiokardo, sedangkan pada masyarakat Makassar menyebutnya Gendang Bulo.
4. Keso- Keso
Alat musik
Keso-keso merupakan alat musik tradisional Sulawesi Selatan. Ada persamaan
dengan alat musik Rebab, akan tetapi jika alat musik Rebab bisa memiliki 3-4
dawai, Keso hanya memiliki 2 dawai saja.
Untuk
memainkan alat musik masa lalu ini, Anda cukup menggesek dawainya, maka akan
keluarlah bunyi yang sampai ditelinga. Bagi mereka yang sudah bisa memainkan
alat musik Rebab, maka tidak akan mengalami kesusahan dalam memainkan alat
musik Keso-keso.
5. Suling Lembang
Cara memainkan alat musik Suling Lembang tidak jauh
berbeda dengan Suling pada umumnya. Adapun yang membedakannya, Suling Lembang
mempunyai ukuran sangat besar, yaitu dengan panjang 50 sampai 100 cm dan
diameter 2 cm. Supaya bunyinya bervariasi, Suling lembang dilengkapi dengan
lebih dari 8 lubang nada.
6. Puwi- Puwi
Yang ini adalah alat musik Puik-Puik yang dikenal juga sebagai alat musik dari Sulawesi Selatan. Persis terompet, bentuk dan cara memainkan alat musik ini sama persis dengan terompet yang ada didaerah lain.
7. Rebana
Sederhananya, alat musik ini merupakan alat musik
Gendang yang menggunakan membran. Kayu adalah bahan untuk membuatnya, baik dari
kayu cendana, pohon nangka, pohon kelapa dan kayu jati.
8. Basi- Basi
Basi-Basi termasuk sebagai alat musik tradisional
Sulawesi Selatan. Nama lainnya adalah Klarinet menurut masyarakat Makassar,
sedang menurut masyarakat Bugis adalah Basi-basi. Alat musik ini merupakan alat
musik tiup yang didalamnya terdapat membran rangkap. Dalam berbagai acara adat
di Sulsel, biasanya alat musik zaman dahulu ini dimainkan, seperti untuk acara
pesta, perkawinan dan syukuran.
9. Kacaping
Kacaping
adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat musik
ini dimainkan dengan cara dipetik. Kacaping memiliki 2 dawai yang dikaitkan
pada kayu berbentuk seperti perahu. Konon, alat musik Kacaping ini pertama kali
ditemukan oleh seorang pelaut Bugis.
Pada acara-acara adat seperti upacara pernikahan, penjemputan tamu, atau saat bersenda gurau dengan keluarga alat musik ini dimainkannya. Nama lain dari Kacaping adalah Kecapi.
10. Alosu
11. Ana’ Becing
Berdasarkan
informasi yang didapat, Ana’ Becing terbuat dari logam dan dimainkan dengan
cara dipukulkan satu sama lain. Mempunyai bentuk yang unik, yaitu menyamai
sepasang dayung membuat alat musik ini cukup dikenal, terlebih karena sering
dimainkan dalam pertunjukan seni musik karnaval atau parade pesta serta upacara
adat pada zamannya.
c. Kesenian Sulawesi Selatan
1. Tari Pakkuru Sumange
2. Tari Kipas Pakarena
3. Tari Pattennung
4. Tari Ma’Gellu
5. Tari Pa’Pangngan
6. Tari Gandrang Bulo
7. Tari Bosara
8. Tari Tradisional Pajoge
9. Tari Ma’randing
10. Tari Manimbong
11. Tari Ma’badong
DAFTAR
PUSTAKA
Lagu daerah
Sulawesi Selatan
Alat Musik Tradisi Sulawesi Selatan
Kesenian Sulawesi Selatan
Comments
Post a Comment